Ini dia daftar pemain bola dengan gaji tertinggi dan termahal di Liga Indonesia. Ga nyangka gajinya di atas Rp 1M per tahun. Wuih-wuih harusnya dengan jor-joran gaji segitu mutu sepak bola Indonesia bisa meningkat, demikian juga dengan kualitas pemain lokalnya. Akan tetapi kenyataanya bisa anda lihat sendiri, parah. Ok, daftar pemain bola di liga Indonesia dengan gaji tertinggi / termahal beserta klubnya saat ini adalah:
Peringkat. Nama. Gaji (Rupiah / tahun). Klub saat ini.
1. Bambang Pamungkas : 1.370.000.000. Persija Jakarta
2. Abanda Herman : 1.315.000.000. Persija Jakarta
3. C. Gonzales : 1.300.000.000. Persib Bandung
4. Ismed Sofyan : 1.265.000.000. Persija Jakarta
5. Budi Sudarsono : 1.250.000.000. Persib Bandung
6. Ponaryo Astaman : 1.200.000.000. Sriwijaya FC Palembang
7. Kayamba Gumbs : 1.200.000.000. Sriwijaya FC Palembang
8. Jendri Pitoy : 1.140.000.000. Persipura Jayapura
9. Boaz Solossa : 1.120.000.000. Persipura Jayapura
10. J Lopez : 1.100.000.000. Persiba Balikpapan
11. R Fagundez : 1.100.000.000. Persisam Samarinda
12. Aliyudin : 1.055.000.000. Persija Jakarta
13. Leonardo Zada : 1.020.000.000. Persela Lamongan
14. Danilo Fernando : 1.000.000.000. Persisam Samarinda
Kamis, 22 April 2010
10 Kiper Terbaik Sepanjang Masa !!
Penjaga gawang memang posisi yang tidak seglamor posisi lainnya di dalam sepakbola. Lingkup daerahnya yang hanya terbatas pada gawang dan kotak penalti membuatnya hanya menjadi pusat perhatian saat timnya diserang, atau kala ia membuat kesalahan yang mengakibatkan kekalahan.
Namun bukan berarti kiper harus dipandang sebelah mata. Belakangan beberapa kiper juga sudah membuktikan kalau mereka juga bisa membuat posisi itu menjadi menarik dan atraktif.
Sebut saja kiper Meksiko Jorge Campos yang merancang sendiri kostumnya yang warna-warni, atau Rene Higuita dari Kolombia yang tampil eksentrik.
Tetapi untuk menentukan kiper terbaik bukan hanya dilihat dari warna kostum, atau kemampuan menarik perhatian para penonton. Kriteria utama tentunya prestasi yang diraih bersama klub, penghargaan individual, dan juga kehebatan mencegah terjadinya gol di gawang mereka.
Berikut adalah pilihan kami sesuai dengan abjad nama mereka.
1. Dida (Brasil
Setelah Claudio Taffarel, Dida menjadi kiper baru asal Brasil yang diperhitungkan dalam dunia sepakbola. Hal itu terbukti saat dirinya menjadi kiper pertama dari tim Samba yang termasuk dalam kandidat peraih Ballon d’Or di tahun 2003 dan 2005.
Biarpun Dida telah memenangkan Piala Dunia bersama Brasil, dan berbagai gelar domestik & internasional bersama AC Milan, sayangnya ia juga dikenal akibat beberapa insiden yang kurang baik. Yang terakhir adalah saat ia pura-pura jatuh dan terluka saat disentuh oleh seorang suporter Glasgow Celtic di pertandingan Liga Champions.
2. Dino Zoff (Italia)
Piala Dunia 1982 menjadi puncak prestasi Zoff. Di usianya yang ke-40, ia menjadi pemain tertua yang memenangkan Piala Dunia. Selain itu, ia juga menjadi kiper kedua yang menjadi kapten di tim yang juara, dan juga terpilih menjadi kiper terbaik.
Padahal di awal karirnya, ia sempat ditolak oleh Inter Milan dan Juventus karena dianggap kurang tinggi. Di jajak pendapat untuk mencari kiper terbaik di abad ke-20 yang dilaksanakan oleh Federasi Internasional Statistik dan Sejarah Sepakbola (IFFHS), Zoff berada di posisi ketiga di bawah Lev Yashin (Uni Soviet) dan Gordon Banks (Inggris).
3. Edwin van der Sar (Belanda)
Saat van der Sar memblok tendangan Nicolas Anelka di final Liga Champions, ia benar-benar menjadi momok bagi pemain Chelsea saat adu penalti. Hal itu karena di ajang Community Shield sebelumnya, ia juga telah melakukan hal yang sama dengan menepis semua tendangan penalti yang dilakukan pemain The Blues.
Van der Sar menjadi pemain yang paling banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.
4. Gianluigi Buffon (Italia)
Nilai transfer yang menjadikannya kiper termahal di dunia menjadi bukti kepiawaian Buffon (foto) menjaga gawang di lapangan hijau. Selain itu, sederet gelar individual yang diraihnya dari berbagai pihak juga menjadi jaminan atas kemampuannya.
Saat di Piala Dunia 2006, gawangnya tidak tertembus satu gol pun selama 453 menit hingga akhirnya Azzurri menjadi juara dan Buffon mendapatkan Lev Yashin Award sebagai kiper terbaik selama turnamen tersebut.
5. Gordon Banks (Inggris)
Banks menjadi pilihan pertama manajer Inggris Sir Alf Ramsey saat Three Lions menjuarai Piala Dunia 1966. Namun, ia baru menjadi legenda di dunia sepakbola lewat tindakan yang dilakukannya empat tahun kemudian di Piala Dunia Meksiko.
Saat Inggris bertanding melawan Brasil, Pele menanduk bola ke tiang jauh gawang Inggris sambil berteriak “Gol!”. Hal itu dilakukannya karena ia sangat yakin Banks tidak dapat menyelamatkan gawangnya.
Tetapi Banks yang berada dalam posisi yang salah, berhasil melompat ke arah yang berlawanan dan menyentuh bola tersebut dengan sebagian ibu jarinya hingga bola itu mental melewati mistar gawang.
Sang kiper tahu ia dapat menyentuh bola, namun berpikir bolanya masih melewati garis gawang. Ia baru sadar tidak terjadi gol setelah mendengar sambutan dari penonton di stadion dan diselamati oleh kapten Bobby Moore. Pele sendiri mengatakan kalau penyelamatan yang dilakukan Banks tersebut adalah yang terhebat yang pernah ia saksikan.
6. Iker Casillas (Spanyol)
Ia baru berusia 27 tahun, tetapi telah tampil lebih dari 300 kali bagi Real Madrid dan menjadi kiper kedua yang bermain paling banyak bagi tim nasional Spanyol setelah Andoni Zubizarreta. Saat Spanyol menjuarai Euro 2008, Casillas menjadi kiper pertama yang menjadi kapten di tim juara turnamen Eropa.
Walaupun ia baru bermain di tim senior Madrid sejak 1999, ia kelihatannya selalu menjadi pilihan pertama Los Merengues di bawah mistar. Di usianya yang ke-19, Casillas menjadi kiper paling muda yang tampil di final Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencis 3-0.
7. Lev Yashin (Uni Soviet)
Pemain legendaris ini merupakan kiper yang berada di urutan paling atas dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh IFFHS. Yashin terpilih berkat kemampuan atletisnya dan juga postur tubuhnya yang membuat gentar para pemain penyerang lawan.
Ia mendapat julukan Laba-Laba Hitam karena selalu mengenakan kostum hitam dan juga karena keahliannya menepis tembakan lawan seolah-olah membuatnya memiliki delapan tangan.
Pemakaian namanya oleh FIFA untuk penghargaan bagi kiper terbaik di setiap Piala Dunia merupakan pengakuan insan sepakbola dunia terhadap prestasinya.
8. Peter Schmeichel (Denmark)
Tinggi besar, rambut pirang, dan hidung merah. Tiga hal tersebut adalah hal yang selalu tampil di ingatan bila nama Schmeichel disebut. Namun bagi para striker yang menjadi lawan Manchester United dan tim nasional Denmark, The Great Dane itu menjadi tembok raksasa yang tak dapat ditembus.
Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.
9. Petr Cech (Republik Ceko)
Ketika Chelsea menjadi juara Liga Primer selama dua kali berturut-turut, banyak pihak menganggap itu adalah akibat dari tangan dingin Jose Mourinho. Tetapi yang berada di bawah mistar The Blues adalah Cech, yang baru dibeli dari Rennes dan tadinya akan dijadikan cadangan Carlo Cudicini.
Saat Cech harus absen selama tiga bulan akibat benturan dengan pemain Reading Stephen Hunt, Chelsea gagal mempertahankan gelar Liga Primer. Insiden tersebut membuat Cech harus mengenakan pelindung kepala hingga sekarang.
Cech menjadi kiper terbaik 2008 pilihan UEFA, dan walaupun sempat membuat blunder di Euro 2008 saat melawan Turki, ia tetap menjadi pilihan pertama di tim nasional Republik Ceko dan juga Stamford Bridge.
10. Rinat Dasayev (Uni Soviet)
Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final.
Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi” dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional Soviet hingga pensiun di tahun 1990.
Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.
Namun bukan berarti kiper harus dipandang sebelah mata. Belakangan beberapa kiper juga sudah membuktikan kalau mereka juga bisa membuat posisi itu menjadi menarik dan atraktif.
Sebut saja kiper Meksiko Jorge Campos yang merancang sendiri kostumnya yang warna-warni, atau Rene Higuita dari Kolombia yang tampil eksentrik.
Tetapi untuk menentukan kiper terbaik bukan hanya dilihat dari warna kostum, atau kemampuan menarik perhatian para penonton. Kriteria utama tentunya prestasi yang diraih bersama klub, penghargaan individual, dan juga kehebatan mencegah terjadinya gol di gawang mereka.
Berikut adalah pilihan kami sesuai dengan abjad nama mereka.
1. Dida (Brasil
Setelah Claudio Taffarel, Dida menjadi kiper baru asal Brasil yang diperhitungkan dalam dunia sepakbola. Hal itu terbukti saat dirinya menjadi kiper pertama dari tim Samba yang termasuk dalam kandidat peraih Ballon d’Or di tahun 2003 dan 2005.
Biarpun Dida telah memenangkan Piala Dunia bersama Brasil, dan berbagai gelar domestik & internasional bersama AC Milan, sayangnya ia juga dikenal akibat beberapa insiden yang kurang baik. Yang terakhir adalah saat ia pura-pura jatuh dan terluka saat disentuh oleh seorang suporter Glasgow Celtic di pertandingan Liga Champions.
2. Dino Zoff (Italia)
Piala Dunia 1982 menjadi puncak prestasi Zoff. Di usianya yang ke-40, ia menjadi pemain tertua yang memenangkan Piala Dunia. Selain itu, ia juga menjadi kiper kedua yang menjadi kapten di tim yang juara, dan juga terpilih menjadi kiper terbaik.
Padahal di awal karirnya, ia sempat ditolak oleh Inter Milan dan Juventus karena dianggap kurang tinggi. Di jajak pendapat untuk mencari kiper terbaik di abad ke-20 yang dilaksanakan oleh Federasi Internasional Statistik dan Sejarah Sepakbola (IFFHS), Zoff berada di posisi ketiga di bawah Lev Yashin (Uni Soviet) dan Gordon Banks (Inggris).
3. Edwin van der Sar (Belanda)
Saat van der Sar memblok tendangan Nicolas Anelka di final Liga Champions, ia benar-benar menjadi momok bagi pemain Chelsea saat adu penalti. Hal itu karena di ajang Community Shield sebelumnya, ia juga telah melakukan hal yang sama dengan menepis semua tendangan penalti yang dilakukan pemain The Blues.
Van der Sar menjadi pemain yang paling banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.
4. Gianluigi Buffon (Italia)
Nilai transfer yang menjadikannya kiper termahal di dunia menjadi bukti kepiawaian Buffon (foto) menjaga gawang di lapangan hijau. Selain itu, sederet gelar individual yang diraihnya dari berbagai pihak juga menjadi jaminan atas kemampuannya.
Saat di Piala Dunia 2006, gawangnya tidak tertembus satu gol pun selama 453 menit hingga akhirnya Azzurri menjadi juara dan Buffon mendapatkan Lev Yashin Award sebagai kiper terbaik selama turnamen tersebut.
5. Gordon Banks (Inggris)
Banks menjadi pilihan pertama manajer Inggris Sir Alf Ramsey saat Three Lions menjuarai Piala Dunia 1966. Namun, ia baru menjadi legenda di dunia sepakbola lewat tindakan yang dilakukannya empat tahun kemudian di Piala Dunia Meksiko.
Saat Inggris bertanding melawan Brasil, Pele menanduk bola ke tiang jauh gawang Inggris sambil berteriak “Gol!”. Hal itu dilakukannya karena ia sangat yakin Banks tidak dapat menyelamatkan gawangnya.
Tetapi Banks yang berada dalam posisi yang salah, berhasil melompat ke arah yang berlawanan dan menyentuh bola tersebut dengan sebagian ibu jarinya hingga bola itu mental melewati mistar gawang.
Sang kiper tahu ia dapat menyentuh bola, namun berpikir bolanya masih melewati garis gawang. Ia baru sadar tidak terjadi gol setelah mendengar sambutan dari penonton di stadion dan diselamati oleh kapten Bobby Moore. Pele sendiri mengatakan kalau penyelamatan yang dilakukan Banks tersebut adalah yang terhebat yang pernah ia saksikan.
6. Iker Casillas (Spanyol)
Ia baru berusia 27 tahun, tetapi telah tampil lebih dari 300 kali bagi Real Madrid dan menjadi kiper kedua yang bermain paling banyak bagi tim nasional Spanyol setelah Andoni Zubizarreta. Saat Spanyol menjuarai Euro 2008, Casillas menjadi kiper pertama yang menjadi kapten di tim juara turnamen Eropa.
Walaupun ia baru bermain di tim senior Madrid sejak 1999, ia kelihatannya selalu menjadi pilihan pertama Los Merengues di bawah mistar. Di usianya yang ke-19, Casillas menjadi kiper paling muda yang tampil di final Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencis 3-0.
7. Lev Yashin (Uni Soviet)
Pemain legendaris ini merupakan kiper yang berada di urutan paling atas dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh IFFHS. Yashin terpilih berkat kemampuan atletisnya dan juga postur tubuhnya yang membuat gentar para pemain penyerang lawan.
Ia mendapat julukan Laba-Laba Hitam karena selalu mengenakan kostum hitam dan juga karena keahliannya menepis tembakan lawan seolah-olah membuatnya memiliki delapan tangan.
Pemakaian namanya oleh FIFA untuk penghargaan bagi kiper terbaik di setiap Piala Dunia merupakan pengakuan insan sepakbola dunia terhadap prestasinya.
8. Peter Schmeichel (Denmark)
Tinggi besar, rambut pirang, dan hidung merah. Tiga hal tersebut adalah hal yang selalu tampil di ingatan bila nama Schmeichel disebut. Namun bagi para striker yang menjadi lawan Manchester United dan tim nasional Denmark, The Great Dane itu menjadi tembok raksasa yang tak dapat ditembus.
Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.
9. Petr Cech (Republik Ceko)
Ketika Chelsea menjadi juara Liga Primer selama dua kali berturut-turut, banyak pihak menganggap itu adalah akibat dari tangan dingin Jose Mourinho. Tetapi yang berada di bawah mistar The Blues adalah Cech, yang baru dibeli dari Rennes dan tadinya akan dijadikan cadangan Carlo Cudicini.
Saat Cech harus absen selama tiga bulan akibat benturan dengan pemain Reading Stephen Hunt, Chelsea gagal mempertahankan gelar Liga Primer. Insiden tersebut membuat Cech harus mengenakan pelindung kepala hingga sekarang.
Cech menjadi kiper terbaik 2008 pilihan UEFA, dan walaupun sempat membuat blunder di Euro 2008 saat melawan Turki, ia tetap menjadi pilihan pertama di tim nasional Republik Ceko dan juga Stamford Bridge.
10. Rinat Dasayev (Uni Soviet)
Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final.
Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi” dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional Soviet hingga pensiun di tahun 1990.
Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.
Selasa, 20 April 2010
10 Bintang Sepak Bola dengan Aksi Provoaktifnya
10. David Beckham:
Mantan kapten timnas Inggris ini memang tak lagi disambut hangat saat kembali ke LA Galaxy. Mantan pemain Manchester United ini dianggap tak lagi punya komitmen setelah dipinjamkan ke AC Milan. Tak heran jika fans Galaxy menolak kembalinya Beckham ke Liga Amerika Serikat. Puncaknya terjadi di pertandingan kandang pertama Galaxy. Tak tahan dengan ejekan, Beckham menantang seorang fans untuk berduel. Beruntung tindakan itu berhasil dicegah.
9. Wayne Rooney:
Rooney juga sempat punya masalah dengan fans Inggris. Kejadian itu berawal saat timnas Inggris ditaklukkan Kroasia pada laga kualifikasi Piala Eropa yang digelar pada 2006 silam. Saat itu seorang fans melakukan aksi kencing di lapangan yang langsung dibalas Rooney dengan mengacungkan jari tengah kepada fans tersebut.
8. Nathan Tyson:
Kejadian ini akhirnya berujung dengan sanksi yang dikeluarkan FA untuk kedua tim Nottingham Forest dan Derby County. Namun aksi ini dipicu oleh striker Forets, Nathan Tyson yang mengibarkan bendera tiang sudut dan melambaikannya di depan fans Derby setelah menang 3-2. Tak terima duo Derby Dean Leacock dan Gary Teale langsung mengejar Tyson dan keributan pun terjadi yang melibatkan kedua fans.
7. Jamie Carragher:
Bek Liverpool ini pernah kehilangan kendali saat Liverpool bersua Luton di Piala FA. Saat itu Carragher mendatangi dan menantang fans Luton yang mengenakan wig dan kumis palsu untuk mengejek Carragher. Namun Carragher dapat lolos dari sanksi karena wasit tak melaporkan insiden itu.
6. Emmanuel Adebayor:
Inilah aksi terbaru tindakan provokatif yang dilakukan seorang pemain. Striker Manchester City asal Togo ini terancam sanksi dari FA setelah melakukan selebrasi dengan mendatangi tribun fans Arsenal yang notabene bekas klubnya sendiri. Akibat aksinya itu, seorang steward terluka setelah fans Arsenal terpancing oleh aksi Adebayor. Tak hanya itu, Adebayor juga terancam sanksi tambahan jika terbukti melukai Robin van Persie di pertandingan yang berkesudahan 4-2 buat The Citizens itu.
5. Gary Neville:
Bek Manchester United ini mendapat kritiakn setelah melakukan selebrasi saat bersua Liverpool pada 2006 silAm. Gol kemenangan United lewat Rio Ferdinand diikuti dengan selebrasi berlebihan Neville di depan tribun pendukung The Reds. Neville sendiri akhirnya didenda 5.000 punds oleh FA.
4. Ian Walker:
Kiper Leicester City ini sempat memukul seorang fans Aston Villa pada 2004 silam. Setelah kebobolan gol ketiga dari total lima gol, Walker tersulut emosinya langsung melayangkan pukulan terhadap seorang fans Villa. FA sendiri tidak memberikan sanksi buat Walker.
3. Paul Gascoigne:
Gazza pernah didenda sebesar 40.000 pounds setelah terbukti membuat fans Celtics marah pada 1995 silam. Saat itu, Gazza yang menjadi pemain Glasgow Rangers melakukan aksi cium symbol Loyalist di depan fans Celtic Catholic.
2. Mark Bosnich:
Kiper Australia ini sempat membuat fans Tottenham Hotspur marah besar setelah melakukan aksi ala Nazi di depan mereka. Kejadian ini terjadi saat Bosnich berkostum Aston Villa pada 1995 silam. Akibat aksi ini, Bosnich didenda 1.000 pounds.
1. Eric Cantona:
Inilah maestro penuh kontroversi. Kontroversi yang akan selalu diingat tentu tendangan kungfu Cantona kepada seorang fans Crystal Palace pada 25 Januari 1995 silam. Setelah dikeluarkan karena menghajar bek Richard Shaw, Cantona langsung melakukan tendangan kungfu itu. Akibat aksi itu, Cantona mendapat hukuman larangan bermain selama sembilan bulan dan denda 10.000 pounds.
Mantan kapten timnas Inggris ini memang tak lagi disambut hangat saat kembali ke LA Galaxy. Mantan pemain Manchester United ini dianggap tak lagi punya komitmen setelah dipinjamkan ke AC Milan. Tak heran jika fans Galaxy menolak kembalinya Beckham ke Liga Amerika Serikat. Puncaknya terjadi di pertandingan kandang pertama Galaxy. Tak tahan dengan ejekan, Beckham menantang seorang fans untuk berduel. Beruntung tindakan itu berhasil dicegah.
9. Wayne Rooney:
Rooney juga sempat punya masalah dengan fans Inggris. Kejadian itu berawal saat timnas Inggris ditaklukkan Kroasia pada laga kualifikasi Piala Eropa yang digelar pada 2006 silam. Saat itu seorang fans melakukan aksi kencing di lapangan yang langsung dibalas Rooney dengan mengacungkan jari tengah kepada fans tersebut.
8. Nathan Tyson:
Kejadian ini akhirnya berujung dengan sanksi yang dikeluarkan FA untuk kedua tim Nottingham Forest dan Derby County. Namun aksi ini dipicu oleh striker Forets, Nathan Tyson yang mengibarkan bendera tiang sudut dan melambaikannya di depan fans Derby setelah menang 3-2. Tak terima duo Derby Dean Leacock dan Gary Teale langsung mengejar Tyson dan keributan pun terjadi yang melibatkan kedua fans.
7. Jamie Carragher:
Bek Liverpool ini pernah kehilangan kendali saat Liverpool bersua Luton di Piala FA. Saat itu Carragher mendatangi dan menantang fans Luton yang mengenakan wig dan kumis palsu untuk mengejek Carragher. Namun Carragher dapat lolos dari sanksi karena wasit tak melaporkan insiden itu.
6. Emmanuel Adebayor:
Inilah aksi terbaru tindakan provokatif yang dilakukan seorang pemain. Striker Manchester City asal Togo ini terancam sanksi dari FA setelah melakukan selebrasi dengan mendatangi tribun fans Arsenal yang notabene bekas klubnya sendiri. Akibat aksinya itu, seorang steward terluka setelah fans Arsenal terpancing oleh aksi Adebayor. Tak hanya itu, Adebayor juga terancam sanksi tambahan jika terbukti melukai Robin van Persie di pertandingan yang berkesudahan 4-2 buat The Citizens itu.
5. Gary Neville:
Bek Manchester United ini mendapat kritiakn setelah melakukan selebrasi saat bersua Liverpool pada 2006 silAm. Gol kemenangan United lewat Rio Ferdinand diikuti dengan selebrasi berlebihan Neville di depan tribun pendukung The Reds. Neville sendiri akhirnya didenda 5.000 punds oleh FA.
4. Ian Walker:
Kiper Leicester City ini sempat memukul seorang fans Aston Villa pada 2004 silam. Setelah kebobolan gol ketiga dari total lima gol, Walker tersulut emosinya langsung melayangkan pukulan terhadap seorang fans Villa. FA sendiri tidak memberikan sanksi buat Walker.
3. Paul Gascoigne:
Gazza pernah didenda sebesar 40.000 pounds setelah terbukti membuat fans Celtics marah pada 1995 silam. Saat itu, Gazza yang menjadi pemain Glasgow Rangers melakukan aksi cium symbol Loyalist di depan fans Celtic Catholic.
2. Mark Bosnich:
Kiper Australia ini sempat membuat fans Tottenham Hotspur marah besar setelah melakukan aksi ala Nazi di depan mereka. Kejadian ini terjadi saat Bosnich berkostum Aston Villa pada 1995 silam. Akibat aksi ini, Bosnich didenda 1.000 pounds.
1. Eric Cantona:
Inilah maestro penuh kontroversi. Kontroversi yang akan selalu diingat tentu tendangan kungfu Cantona kepada seorang fans Crystal Palace pada 25 Januari 1995 silam. Setelah dikeluarkan karena menghajar bek Richard Shaw, Cantona langsung melakukan tendangan kungfu itu. Akibat aksi itu, Cantona mendapat hukuman larangan bermain selama sembilan bulan dan denda 10.000 pounds.
Minggu, 18 April 2010
Suara Emas di Piala Dunia
Penyanyi seperti Diana Ross, Il Divo, Ricky Martin, dan Trio Tenor pernah meramaikan Piala Dunia 2010 dengan suara emas masing-masing.
Piala Dunia adalah festival antarbangsa dan lintas minat. Tak heran jika setiap perhelatannya selalu diramaikan dengan bintang-bintang dari dunia pertunjukan internasional.
Tradisi yang mengawinkan peristiwa olahraga ini dengan konser musik dimulai pada Piala Dunia 1990. Dalam upacara pembukaan di Milan, panitia penyelenggara tidak hanya mewarnai kesemarakan Piala Dunia dengan peragaan adibusana perancang ternama kota mode itu, tetapi juga sebuah lagu resmi Piala Dunia.
Saat itu, "Un'estate Italiana" yang dinyanyikan Gianna Nannini & Edoardo Bennato menjadi lagu resmi turnamen. Pada malam sebelum final, trio tenoris, Luciano Pavarotti, Carreras, Placido Domingo, didaulat menggemakan suara emas mereka di Terme di Caracalla, Roma. Berkat partisipasi tersebut, trio ini kian dikenal dunia. Terutama pula Pavarotti karena "Nessun Dorma" dipilih sebagai lagu tema Piala Dunia dalam siaran BBC.
Tradisi baru ini diterima FIFA dengan tangan terbuka. Kebetulan pula, Piala Dunia 1994 digelar di Amerika Serikat, rajanya dunia hiburan internasional. Masih lekat di dalam benak penggemar sepakbola dunia ketika tendangan penalti Diana Ross meleset pada acara pembukaan. Di partai final, salah satu pemain terbaik turnamen, Roberto Baggio, mengikuti jejak diva musik internasional itu.
Prancis menunjuk Ricky Martin sebagai penyanyi lagu resmi Piala Dunia 1998, sedangkan Jepang dan Korea Selatan menunjuk Anastacia empat tahun berselang. Jerman seperti ingin mengangkat kembali khazanah musik klasik dengan memberikan kesempatan kepada Il Divo untuk menyanyikan lagu resmi Piala Dunia 2006.
Terakhir, Afrika Selatan memilih lagu yang dinyanyikan penyanyi berdarah Somalia yang tinggal di Kanada, K'Naan, sebagai lagu resmi turnamen. Lagu "Waving Flag" bernuansa ceria dan mewakili semangat segenap bangsa Afrika untuk sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Untuk memeriahkan acara pembukaan di Johannesburg, 11 Juni mendatang, panitia mendatangkan penyanyi seksi asal Kolombia, Shakira.
Ini Piala Dunia "kedua" bagi Si Wanita Serigala, setelah turut meramaikan acara penutupan empat tahun lalu di Berlin. Bersama band asal Afrika Selatan, Freshlyground, Shakira akan melantunkan lagu kebangsaan resmi Piala Dunia 2010, "Time for Africa".
Daftar lengkap lagu resmi (official song) dan lagu kebangsaan (offician anthem) Piala Dunia sejak 1990:
1990:
Lagu resmi dan kebangsaan: "Un'estate Italiana", Gianna Nannini & Edoardo Bennato.
1994:
Lagu resmi dan kebangsaan: "Gloryland", Daryl Hall and The Sounds of Blackness.
1998
Lagu resmi:
"La Copa de la Vida", Ricky Martin.
Lagu kebangsaan: "La Cour des Grands", Youssou N'Dour & Axelle Red.
2002:
Lagu resmi: "Boom", Anastacia.
Lagu kebangsaan: "FIFA 2002 World Cup Anthem", Vangelis.
2006:
Lagu resmi: "The Time of Our Lives", Il Divo.
Lagu kebangsaan: "Celebrate the Day", Herbert Grönemeyer.
2010:
Lagu resmi: "Waving Flag", K'Naan.
Lagu kebangsaan: "Time for Africa", Shakira & Freshlyground.
Piala Dunia adalah festival antarbangsa dan lintas minat. Tak heran jika setiap perhelatannya selalu diramaikan dengan bintang-bintang dari dunia pertunjukan internasional.
Tradisi yang mengawinkan peristiwa olahraga ini dengan konser musik dimulai pada Piala Dunia 1990. Dalam upacara pembukaan di Milan, panitia penyelenggara tidak hanya mewarnai kesemarakan Piala Dunia dengan peragaan adibusana perancang ternama kota mode itu, tetapi juga sebuah lagu resmi Piala Dunia.
Saat itu, "Un'estate Italiana" yang dinyanyikan Gianna Nannini & Edoardo Bennato menjadi lagu resmi turnamen. Pada malam sebelum final, trio tenoris, Luciano Pavarotti, Carreras, Placido Domingo, didaulat menggemakan suara emas mereka di Terme di Caracalla, Roma. Berkat partisipasi tersebut, trio ini kian dikenal dunia. Terutama pula Pavarotti karena "Nessun Dorma" dipilih sebagai lagu tema Piala Dunia dalam siaran BBC.
Tradisi baru ini diterima FIFA dengan tangan terbuka. Kebetulan pula, Piala Dunia 1994 digelar di Amerika Serikat, rajanya dunia hiburan internasional. Masih lekat di dalam benak penggemar sepakbola dunia ketika tendangan penalti Diana Ross meleset pada acara pembukaan. Di partai final, salah satu pemain terbaik turnamen, Roberto Baggio, mengikuti jejak diva musik internasional itu.
Prancis menunjuk Ricky Martin sebagai penyanyi lagu resmi Piala Dunia 1998, sedangkan Jepang dan Korea Selatan menunjuk Anastacia empat tahun berselang. Jerman seperti ingin mengangkat kembali khazanah musik klasik dengan memberikan kesempatan kepada Il Divo untuk menyanyikan lagu resmi Piala Dunia 2006.
Terakhir, Afrika Selatan memilih lagu yang dinyanyikan penyanyi berdarah Somalia yang tinggal di Kanada, K'Naan, sebagai lagu resmi turnamen. Lagu "Waving Flag" bernuansa ceria dan mewakili semangat segenap bangsa Afrika untuk sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Untuk memeriahkan acara pembukaan di Johannesburg, 11 Juni mendatang, panitia mendatangkan penyanyi seksi asal Kolombia, Shakira.
Ini Piala Dunia "kedua" bagi Si Wanita Serigala, setelah turut meramaikan acara penutupan empat tahun lalu di Berlin. Bersama band asal Afrika Selatan, Freshlyground, Shakira akan melantunkan lagu kebangsaan resmi Piala Dunia 2010, "Time for Africa".
Daftar lengkap lagu resmi (official song) dan lagu kebangsaan (offician anthem) Piala Dunia sejak 1990:
1990:
Lagu resmi dan kebangsaan: "Un'estate Italiana", Gianna Nannini & Edoardo Bennato.
1994:
Lagu resmi dan kebangsaan: "Gloryland", Daryl Hall and The Sounds of Blackness.
1998
Lagu resmi:
"La Copa de la Vida", Ricky Martin.
Lagu kebangsaan: "La Cour des Grands", Youssou N'Dour & Axelle Red.
2002:
Lagu resmi: "Boom", Anastacia.
Lagu kebangsaan: "FIFA 2002 World Cup Anthem", Vangelis.
2006:
Lagu resmi: "The Time of Our Lives", Il Divo.
Lagu kebangsaan: "Celebrate the Day", Herbert Grönemeyer.
2010:
Lagu resmi: "Waving Flag", K'Naan.
Lagu kebangsaan: "Time for Africa", Shakira & Freshlyground.
Langganan:
Postingan (Atom)