Mata Mata Bola

Mata Mata Bola
Mengupas Tuntas Yang Tidak Terlihat Mata Anda

Cari Blog Ini

Laman

Minggu, 02 Mei 2010

10 pemain tengah Terbaik Dunia Sepanjang Karir Sepak Bola

Diego Maradona (Argentina)

Kebengalannya tidak lantas membuat orang menutup mata atas bakat yang dimilikinya. Pada 2000 ia berbagi mahkota Pemain Terbaik Abad Ini versi FIFA bersama Pele, setelah sebelumnya menduduki tempat teratas pada polling online FIFA tentang Pemain Terbaik Abad ke-20. Meski "Gol Tangan Tuhan"-nya banyak menimbulkan kontroversi, siapa yang mampu melupakan gol-nya yang ditembakkan dari jarak 60 meter melawan Inggris di perempat-final Piala Dunia 1986? Bahkan Platini pernah berkata, "Apa yang bisa dilakukan oleh Zidane dengan bola, Maradona (foto) mampu melakukannya dengan sebuah jeruk."


Pele (Brasil)

Edison Arantes do Nascimento atau lebih dikenal sebagai Pelé (lahir 23 Oktober 1940; umur 68 tahun) adalah legenda sepak bola dunia yang berasal dari Brasil. Selama kariernya sebagai pemain, Pele berhasil membawa Brasil menjadi Juara Dunia Sepak bola sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 1958 di Swedia, tahun 1962 di Chili, dan tahun 1970 di Meksiko. Berkat keberhasilannya tersebut, Brasil berhak atas Piala Jules Rimet.

Dia lahir di Três Corações, Minas Gerais, Brasil.


Johan Cruyff (Belanda)

Cruyff adalah pemegang gelar Pemain Terbaik Eropa tiga kali, rekor yang dibaginya bersama Platini dan Marco van Basten. Pada 1999, ia terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa Abad Ini versi IFFHS, dan hanya kalah oleh Pele di kategori Pemain Terbaik Dunia Abad ini. Selain dikenal karena sebagai penganut Total Football nomor satu, ia merupakan pemain yang sangat tenang menghadapi saat-saat sulit.
Spoiler for johan cruyff:


Michel Platini (Prancis)

Dunia mengenalnya sebagai salah satu spesialis tendangan bebas terbaik sepanjang sejarah, selain juga pengumpan yang handal. Di negara asalnya, tak diragukan lagi, ia adalah gelandang terbaik Prancis. Sepak terjangnya di lapangan hijau bahkan mampu membuat Zidane terlihat kecil. Dan itulah yang dikatakan Zidane tentang bintang pujaannya, "Saat saya kecil, saya selalu memilih untuk bermain sebagai Platini bersama teman-teman."


Zico (Brasil)

Di mata Pele, Zico adalah pemain yang bisa disejajarkan dengan dirinya. Tak heran jika ia dijuluki "Pele Putih". Meski dikaruniai bakat yang luar biasa dan sering diakui sebagai pemain terbaik dunia pada awal 80-an, ia tidak pernah memenangkan Piala Dunia. Padahal, ia mencetak 66 gol dari 88 pertandingan untuk Brasil, dan tampil di Piala Dunia empat kali, yaitu pada 1978, 1982 dan 1986 World Cups, dengan tim 1982 banyak diakui sebagai yang paling hebat dalam sejarah Brasil, selain tim 1970.


Roberto Baggio

Siapa yang tak mengenal Il Codino? Ia adalah pemain paling populer sepanjang 1990-an dan awal 2000, dan hingga kini merupakan satu-satunya pemain Italia yang mampu mencetak gol pada tiga Piala Dunia. Pada Piala Dunia 1994, ia berkali-kali menjadi juru selamat Italia, dan membuka jalan ke final. Sayang tendangan penaltinya yang melenceng di final membuat Italia gagal menjadi juara untuk yang keempat kalinya.


Ruud Gullit (Belanda)

Peraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA 1987 dan 1989, ia mampu bermain di berbagai posisi. Ia turut bermain dalam pasukan Belanda yang memenangkan Euro 1988, sekaligus Piala Dunia 1990. Kedatangannya di Milan mampu mengangkat klubnya untuk memenangkan mahkota Serie A Italia untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir.


Zinedine Zidane (Prancis)

Inilah salah satu dari dua pemegang gelar Pemain Terbaik Dunia tiga kali, disamping Ronaldo. Pada penampilan debutnya bersama Prancis, ia mencetak dua gol ke gawang Republik Ceko pada 1994. Namun, baru empat tahun kemudian ia menjadi legenda hidup dengan dua gol di final versus Brasil. Pada 2001, ia diboyong oleh Real Madrid dengan rekor transfer termahal senilai €76 juta.


Kaka (Brasil)

Pele pernah berujar, Kaka adalah pemain terbaik di dunia. Tahun lalu ia meraih Bola Emas, dan FIFA-pun tak ragu-ragu menganugerahkan gelar Pemain Terbaik Dunia kepadanya. Selasa lalu, (14/10), jejak kakinya diabadikan di sebelah Zico si stadion terbesar Brasil, Maracana.


Cristiano Ronaldo (Portugal)

Banyak dikecam karena kelakuannya di luar lapangan, tahun ini ia justru berada di puncak ketenaran. Setelah mencetak 42 gol dalam 49 pertandingan, rasanya pantas saja jika ia dijagokan menjadi penerima Bola Emas tahun ini. Tak kurang dari Johan Cruyff juga mendukungnya. Katanya, "Ronaldo lebih baik dari George Best dan Denis Law, padahal keduanya merupakan pemain terhebat dalam sejarah United."

Kamis, 29 April 2010

Wasit wanita pertama di Liga Inggris

Akhirnya, sejarah tercipta. Untuk pertama kalinya seorang wanita menjadi wasit di pertandingan kompetisi sepak bola profesional Liga Inggris. Selasa atau Rabu (10/2) dini hari, Amy Fearn memimpin pertandingan Liga Championship antara Coventry lawan Notthingham Forest.

Pertandingan di Liga Championship (Divisi kedua setelah Premier League) itu sendiri berakhir 1-0 untuk Coventry. Semual, Fearn hanya menjadi hakim garis. Namun, wasit Tony Bates cedera otot pada menit ke-70. Amy Fearn pun ditunjuk sebagai penggantinya. Ini pertama kali wasit wanita memimpin Liga Inggris.

"Malam itu tentu akan menaikkan profil wanita dalam sepak bola. Ini akan menyemangati lebih banyak wanita lain untuk menjadi wasit sepak bola," kata Fearn bangga.



Fearn sudah tahu sejak awal bakal menggantikan Bates. Sebab, kondisi sang wasit tak fit. Benar juga, dia akhirnya menyerah pada menit ke-70. Sebenarnya, wasit sepak bola wanita sudah banyak, tapi kebanyakan juga memimpin sepak bola wanita. Di Inggris sendiri, pertandingan sepak bola profesional pria selalu dipimpin wasit pria.

"Seperti sebuah surealisme dan kemudian terasa tenggelam. Pertandingan langsung meningkat ketika saya masuk ke lapangan sebagai wasiat. Semula berada di garis sebagai asisten kemudian di tengah lapangan sebagai wasit rasanya sangat berbeda," jelas Fearn.

"Ada hubungan luar biasa antara wasit lelaki dan perempuan. Ketika Bates keluar dari lapangan, dia mengatakan kepadaku untuk tetap santai dan melakukan tugas sebaik mungkin," tambahnya.

Sebelumnya, Fearn sudah pernah menjadi wasit, tapi di pertandingan nonliga atau di Inggris disebut Conference. Dia menjadi wasit di sepak bola itu selama hampir tujuh tahun. Kini, Fearn bermimpi suatu saat nanti menjadi wasit di pertandingan Premier League, kasta tertinggi di sepak bola Inggris.

"Akan sangat menyenangkan jika menjadi wasit di Premier League suatu hari nanti. Tapi, kompetisinya tentu akan jauh lebih ketat. Target saya sekarang adalah menjadi hakim garis di Premier League. Saya ingin terus menjadi wasit," aku Fearn.

Kumpulan Gaya bermain Sepak Bola Eropa

Kata orang, Eropa adalah benua sepak bola. Hal ini memang bukan tanpa alasan, banyak sekali negara-negara di eropa yang mempunyai kemampuan sepak bola yang mumpuni. Bahkan karir sepakbola seorang pemain sepak bola belum dikatakan berada di puncak bila belum bermain di salah satu liga di eropa. Hal ini pula yang membuat FIFA memberikan kuota yang lebih banyak pada eropa di Piala Dunia bila dibandingkan dengan benua lainya.

Di Eropa ada banyak gaya bermain sepakbola, tapi pada dasarnya ada 5 gaya bermain sepakbola yang ada di Eropa, berikut adalah 5 gaya bermain sepakbola tersebut


1.Catenaccio
Catenaccio adalah sistem taktis dalam sepak bola dengan penekanan pada pertahanan. Dalam bahasa Italia, catenaccio berarti "pintu-baut" dan itu berarti yang sangat terorganisir dan efektif dalam permainan di wilayah pertahanan agar musuh sulit untuk menjebol pertahanan. Sistem permainan ini diperkenalkanpertama kalinya oleh pelatih Argentina Helenio Herrera dari Internazionale di tahun 1960-an. gaya permainan bertahan ini melahirkan banyak maestro pertahanan seperti Claudio Gentile dan Gaetano Scirea pada 1970-an, Giuseppe Bergomi dan Franco Baresi pada 1980-an dan Paolo Maldini dan Alessandro Costacurta dan banyak orang lain di tahun 1990-an. bagi banyak orang, gaya permainan ini dinilai sebagai gaya permainan yang lamban dan kurang menarik untuk ditonton. gaya permainanCatenaccio ini banyak diterapkan di Italia.


2. Kick And Rush
Kick And Rush adalah gaya sepakbola yang mengandalkan permainan yang keras dan lugas serta tanpa kompromi untuk terus dan terus menyerang. Jika diharfiahkan secara bahasa, kick artinya tendang, sedangkan rush artinya tergesa-gesa. hal ini bisa diartikan sebagai gaya bermain sepakbola yang selalu mengandalkan kecepatan. Gaya bermain ini sangat membutuhkan stamina ekstra dan kekuatan fisik yang kuat. Gaya ini timbul akibat asimilasi gaya sepakbola afrika yang mengandalkan fisik dan gaya sepakbola amerika latin yang mengandalkan teknik. karna permainanya yang cepat, Gaya permainan kick and rush ini dinilai sebagai gaya bermauin yang paling enak untuk ditonton. Gaya ini dipakai oleh Inggris, Irlandia, Wales, serta Scotlandia.



3 Total Footbal
Total Football merupakan sebuah konsep sepakbola menyerang yang diciptakan oleh Rinus Michel ketika ia melatih kesebelasan sepakbola Belanda pada ajang Piala Dunia 1974. Konsep ini mengendaki agar setiap pemain melakukan mobilitas pergerakan yang amat tinggi, berganti dari satu posisi ke posisi lainnya secara rotatif (itulah mengapa ketangguhan fisik amat diperlukan dalam skema ini). Inti dasar lain dari konsep ini adalah, setiap pemain harus berfungsi menjadi penyerang, selalu mengalirkan bola ke arah lawan dengan penuh konsistensi. Filosofi dari permainanan ini adalah bahwa sepakbola itu harus menyerang. Total football is attacking football. skema total football ini diperagakan dengan amat gemilang oleh tim nasional Belanda dibawah pimpinan sang kapten, Johan Cruyff. Semua pengamat bola di segenap penjuru dunia dibuat tertegun-tegun dengan pola dan kualitas permainan yang diperagakan oleh tim Belanda 74 ini. Hingga kini, gaya permainan total football ini masih tetap diperagakan oleh banyak negara, hanya saja yang paling dikenal sering memakai gaya ini adalah Belanda dan Belgia.


4.Spaniard Football
Gaya bermain sepakbola ini boleh dibilang adalah salah satu gaya yang paling efektif, hal ini dikarenakan gaya ini mencampurkan gaya bermain menyerang ala inggris dan gaya bermain bertahan ala italia.Berbeda dengan inggris yang lebih menggandalkan umpan-umpan pendek yang cepat dan taktis, gaya permainan spanyol ini justru mengandalkan umpan-umpan lambung yang langsung mengarah ke depan, Dalam hal ini, posisi pemain tengah menjadi sangat vital karna merekalah yang bertugas untuk menjadi penghubung lini belakang dan lini depan. Gaya ini banyak dipakai di Spanyol


5.Body Crash Football
Body Crash adalah gaya bermain sepakbola yang sangat mengandalkan kekuatan fisik dan ketahanan fisik, hal ini dikarenakan gaya bermain lebih menekankan body charge dalam perebutan bolanya. Gaya ini banyak dipengaruhi oleh para pemain afrika yang datang ke eropa (sebagian besar pemain afrika mempunyai fisik yang prima). gaya bermain ini banyak dipakai di negara Denmark, Norwegia, Swedia, dan dinegara-negara skandinavia lainya mengingat pemain-pemain dari sana mempunyai tubuh yang relatif besar